Jumat, 13 Desember 2013

Anda hebat sekali



Anda hebat sekali.
Bisa membuat saya begitu senang, sedih, gelisah, tenang, tak karuan, dan lain sebagainya.
Dan mudah juga bagi anda sepertinya, jika anda mau tentunya, untuk mengahancurkan saya.
Anda hebat sekali.


Card









Minggu, 01 Desember 2013

Favorit!




"Begitu senang mendengarkanmu bercerita. Karena saat itu, aku dapat memandangmu, semau-ku. Menenangkan sekali."



Mana lagi coba?



Apa lagi yang lebih membahagiakan dari berkumpul bersama mereka?
:)

Selasa, 19 November 2013



“Beralaskan pasir bertiupkan angin semilir, deburan ombak di bawah indahnya langit biru, terbaring di sampingmu itu adalah salah satu posisi ternyaman dalam hidupku”
- Dear Mbaknis



Kamis, 31 Oktober 2013

*big smile*



Hey hey, I'm alive! Let's post!
With a big smile :)

Selasa, 13 Agustus 2013

Salah satunya




Mulai saat itu, saya berjanji kepada diri saya sendiri, saya tak akan lagi mencoba yang satu ini.

Ya, itu lah kesan pertama saya mencoba salah satu jenis penyajian kopi ini. Espresso sebutannya. Saat itu selasa malam, ingat sekali, karena saat itu saya sedang berada di sebuah cafe di jogjakarta yang tiap selasa malam mengadakan sebuah acara kecil, seloso-selo. Isi acaranya tergolong baru dan unik, free stand-up comedy. Jadi, siapapun pengunjung bebas untuk maju ke depan panggung, menguasai mic, lalu bercuap sejadinya hingga seluruh pengunjung tertawa. Bukan, tapi bukan saya yang bakal menjadi comic (sebutan untuk stand-up comedian) malam itu, yaitu teman saya Azwar yang bakal tampil. Anaknya kocak emang, makanya saya ingin melihatnya. Dan sembari menunggu giliran Ia tampil, kejadian itu pun terjadi. Saya yang-suka-mencoba-coba-hal-baru memesan secangkir kopi yang belum pernah saya coba sebelumnya, menarik namanya, espresso.

Pelayan datang. Ia membawa beberapa gelas dan cangkir. Satu gelas milik teman, satu cangir milik teman, dan tinggal saya yang belum kebagian. Dan yeah, cangkir terakhir diangkat dari nampan pelayan tersebut. Ah, ekspektasi saya terlanjur membumbung tinggi, tak sabar dibuat penasaran oleh menariknya nama kopi itu. Jatuh-lah tatakan putih beserta cangkir-amat-kecil di atasnya, dibarengi dengan sebuah sendok yang tak kalah mungil dan beberapa bungkus gula pasir. Pelayan pergi. Ngakaklah kami bertiga sejadi-jadinya. Hahahaha.

Cangkirnya kecil sekali. Begitu juga sendoknya. Sudah sekecil itu pun, isinya tidak penuh. Rasanya? Jangan ditanya. Walaupun sudah ditaburi gula pasir yang tak kalah banyak dengan jumlah kopinya, tetap saja pahit tak terkira. Segelas air putih pun tetap tak menghilangkan rasa pahitnya. Terbelalak mata ini dibuatnya. Mungkin bukan karena efek kafein dari kopinya, tapi karena rasa pahitnya.

Ah, sayang, ternyata saya melanggar janji yang telah saya buat sendiri. Entah karena memang menarik namanya, atau karena lupa, atau memang sudah tidak dapat berfikir lagi, saya kembali memilih jenis penyajian kopi tersebut. Ada imbuhan sedikit di belakang kata espresso kali ini, hal itu yang membuat saya berharap mukjizat akan hadir, kopi kali ini akan berbeda dengan sebelumnya. Tapi kenyataanya? Cangkir kecil itu hadir lagi. Sama persis. Hanya gula pasirnya yang berbeda. Air putih? Ah, saya sudah tahu, itu tak akan mempan. Ah, sudahlah, nikmati saja, toh bisa ngilangin kantuk kan? Ah, kan memang udah gak ngantuk (dalem hati menangis). Hahaha




Minggu, 21 Juli 2013

Bener-bener luar biasa



Nikmat-Nya yang udah dikasih bener-bener luar biasa.
Akhirnya tercapai juga.
Terimakasih ya Rabb.
Alhamdulillah. 
Segala puji bagi-Mu.
Berbuka, Kakap Jaya, Teluk Betung, 21 Juli 2013

aja





Naruh kacamata aja, masih sering lupa dimana
Naruh kunci aja, masih sering lupa dimana
Naruh jaket aja, masih sering lupa dimana

Bicara aja, kadang masih bohong
Berjanji aja, kadang masih ingkar

Masalah waktu aja, masih kelabakan
Masalah urusan aja, masih suka buru-buru
Janji bertemu aja, masih suka telat

Jadwal udah ada aja, masih suka nunda-nunda
Jadwal udah jelas aja, masih suka nanti-nanti

Masih aja suka emosi
Masih aja suka mepet
Masih aja suka ngebut
Masih aja suka gerogian
Masih aja suka gak enakan
Masih aja suka mengecewakan

Ah, masih banyak aja yang perlu diperbaiki.
Udah tak tulis noh, awas aja lo masih gak inget! Iyaa.
Janji bisa? Iyaa. Janji mau? Iyaa Janjik? Iyaa InsyaAllah. Bismillah..


 Berputar. Berulang.

Selasa, 25 Juni 2013

Life is for Living




 Life is for Living - Coldplay




We all know~



Rabu, 19 Juni 2013

Besok ujian



Belakangan ini, cuaca jogja lagi gak biasa, padahal udah bulan juni. Yang biasanya udah masuk musim jarang hujan, tapi tiap sore sekarang pasti hujan. Apalagi dua-hari ini, suasana lagi adem-ademnya. Ah, sebenernya asik banget, surga. Tapi kayaknya bukan ini sih penyebabnya.

Dua-hari ini entah kenapa suasananya agak beda. Agak sedih. Khususnya pagi. Matahari tumben gak masuk sela jendela. Burung di kosan depan juga tumben jadi lebih berisik. Ditambah lagi udaranya yang masih aja tetep dingin. Ah, pas sekali ini melentangkan badan, menatap langit-langit kamar. Dan gak lama, mata pun menatap sekitar ruangan. Barang yang menggantung, yang bersusun, yang amburadul, yang gak beraturan, tak ada yang satupun yang luput untuk diperhatikan. Ah, mereka sudah cukup lama menemani saya di kamar ini. Tidak terasa. Banyak yang sudah berdebu. Oh, semuanya mungkin. Kalo saja mereka bisa bicara, mungkin udah banyak protesnya. Ah, saya tergerak untuk membereskan mereka. Walau tak semuanya. Ah, saya menemukan kertas bertuliskan list sponsor, buletin kampus lecek, tiket-tiket acara dan beberapa barang lain yang membawa saya ke waktu yang berbeda. Ah, saya pisahkan beberapa, beberapa lain saya sisihkan. Tak terasa siang menjelang, ada hal lain yang harus saya selesaikan. Ah, lumayan.

Hari berikutnya, masih di pagi hari, burung masih berisik, matahari masih malu, dan udara masih dingin. Praktis tak berbeda jauh dengan hari sebelumnya. Tapi kali ini saya tak lagi memalaskan badan ini. Duduk saya di depan komputer lipat itu, mencari sesuatu. Memeriksa beberapa media sosial, memeriksa email masuk, memeriksa beberapa hal lain. Ah, saya teringat sesuatu. Ah iya, lagu big yellow taxi-nya Counting Crows, saya unduh. Selesai, tapi tidak saya mainkan, karna lagu yang saya dengarkan sekarang masih terlalu sayang buat diganti sepertinya. Ah, saya teringat sesuatu lagi. ... Ah, seketika ada yang tertahan. Melihat kembali angka itu. Ah, habis sudah pagi, hingga siang menjelang, petang datang.

Ah, sudahlah, saya cuci saja pikiran ini. Sedih apaan sih, gak cowo banget, coba saya nasihati diri sendiri. Seharusnya sekarang saya sedang senang kan? :D Ah, iya, cuman perlu jadi ilmuwan aja  
#nowplaying The Scientist - Coldplay










 Suatu saat, di suatu tempat..

Saya : "Mas, solat yok"
Mas : "Emang udah azan?"
Saya : "Iya udah"
Mas : "Oh, iya, nanti deh, sik nyelesain ini dulu"
Saya : "..."

Beberapa saat kemudian..

Cewe cakep : "Ayo solat yuk mas"
Mas : "Yok yok!" (bergegas)


Tidak, saya tidak masalah. Tapi, saya hanya bingung, kenapa harus berpura-pura? Kenapa ada sandiwara seperti itu? Untuk apa? Ah, tidak tahu lah. Maafkan saja bila respect saya menurun setelah tahu ini. Dan semoga saja saya dijauhkan dengan hal-hal seperti ini, dalam hal apa pun, yang berbau berpura-pura. Amin ya Rabb.



Apapun. Siapapun.





Terimakasih untuk siapapun. Untuk apapun. Mungkin saya tidak bisa membalas apa-apa. Terimakasih. Terimakasih sekali lagi. Terimakasih.



Ceritanya nanti dulu, ditunda dulu. Terimakasih dulu.


Sabtu, 08 Juni 2013



masa' iya, yang begini
 
 
  
mirip dengan yang begini?
  

padahal kan, mirip sama yang ini



hahaha
 













Minggu, 02 Juni 2013

Perayaan Waisak di Borobudur 2013




"Gimana? Pedih gak dim?"
"Umm, enggak sih, bukan di situ poinnya"
"Tapi?"
"......." (gak bisa njawab)

Akhirnya, wacana yang emang udah disiapin dari seminggu yang lalu, besok dateng juga. Orang-orang yang bakal berangkat juga udah fix. 8 orang. Tergolong sedikit dari total anak-anak yang biasa ikutan. Karna banyak yang pulang, juga ada yang emang gak mau. Alasannya? Agak kurang paham juga. Besar kemungkinan memang karena mereka yakin kalo acara ini gak semestinya dihadirin. Oke. Gapapa. Tadinya, karena kita juga kebingungan belom ada yang pernah dateng ke acara yang bakal rame-gila ini, saya mau ngajak temen yang udah emang high-experience banget di acara ini, udah berkali-kali kayaknya, tapi taunya dia udah berangkat sama temen-temennya. Katanya juga tinggal ngikutin arus aja sih. Oke deh, tidur dulu, besok kita berangkat, untuk pertama kalinya selama 4 tahun di jogja. Yeah.

Setelah salat zuhur, jam 12 pas. Semua udah kumpul, kecuali temen saya si jimbo sama ridho. Semua udah siap. Makanan udah ready. Eh, siap sama ready sama aja ding. Oke gapapa. Alyn sama wikan yang notabene cewek (halah) kebetulan-yang-luar-biasa-sekali bawa makanan lumayan banyak. Kita juga bungkus nasi. Mantap. Dan jimbo pun dateng dengan membawa kabar gembira. Dia juga bawa roti se-alayium-gambreng. Mantap, pesta lah kita disana! Tinggal nunggu ridho. Gitaran dulu. #nowplaying you said good morning, when it’s midnight~

Coming out of my cage, and I’ll be doin just fine~ Cess, hape saya bunyi. Ada yang manggil. Tulisannya, ridho kurn. Ternyata dia ngasih kabar kalo dia mendadak gak bisa ikutan. Well, saya gak langsung mutusin. Kita tunggu aja sampe dia dateng, karna dia juga dalem perjalanan kesini, tempat anak-anak kumpul. Dan ternyata dia emang gak bisa, ada sesuatu yang penting katanya. Oke deh gapapa. Eh sebenernya papah buat jimbo karna ridho temen boncengannya, jadinya jimbo sendirian deh. *pukpuk*

Satu pas, kita berangkat. Lewat jalan magelang, masuk lewat londo. Kena macet pas di deket Borobudur. Total 1,5 jam kita udah ready markir motor. Yah lumayan, daripada lu manyun, mendingan lu mingkem daripada lu mangap. Oke gak jelas. Next paragraf.
 .
 Yeahu~
Bayar 30 ribu, kita masuk dari jam setengah 4 karna solat dulu, sampe magrib baru turun dari Borobudur. Yudi yang paling semangat foto-foto karna eh ternyata, dia belom pernah sama sekali ke sana. Yaa, selamet ya, contreng lagi destinasi yang harus didatengin. Ohya, di perjalanan turun, kebetulan kita ngelewatin biksu yang lagi berdoa. Kita berada di bawah biksu itu (jadi si biksu ada di lantai di atas kita). Gak sedikit para pemegang kamera digital (saya tidak menyebutnya fotografer) motoin si biksu itu dari berbagai sudut. Samping kanan, samping kiri, belakang (posisi saya), dan… depan. Oke. Ambil gambar dikit, terus kita lanjut jalan.
.
 
duh.
Lepas magrib, kita buka lapak di emperan depan panggung utama para biksu. Mantap sekali lapak kita. Dan buat saya, itu lebih berarti mungkin, karena Alhamdulillaah saya bisa berbuka lagi. Habis makan, gak lama acara dimulai. Ternyata pak mentri agama telat dateng. Orang-orang-kampungan-mental-pasar (saya menyebutnya) pun pada teriak “wuuu!”. Sampah banget. Pak gubernur yang juga ngasih sambutan lagi-lagi di “wuu-in” karena bawa-bawa pemilu jateng yang bakal dilakuin besoknya. Hah, yasudahlah.

 
 Sewaktu buka lapak. Wah ada goresan kaca di ujung atas frame.
 Dan.. hujan turun mulai deres. Biksu mulai baca-bacaan doa. Biksu yang laen masuk ke ibadah selanjutnya, muterin candi. Beberapa kali si pembaca doa neriakin para penonton yang ternyata mengganggu jalannya ibadah karena ngalangin jalan dan juga naek ke panggung dan pelataran candi. Eh, gak beberapa kali ding, tapi sering. Dan kita cuma.. berdiri di bawah satu payung berempat orang, berharap hujan reda. Tapi sayang, sampe jam 10 lewat, ujan juga gak reda-reda. Dan akhirnya acara penerbangan lampion malem itu dibatalin. Kembali para mental-mental-pasar melakukan kebiasaan mereka, “wuu!” padahal ya ujan juga gak jadi reda, dan keputusan yo tetep gak berubah walaupun mereka begitu. Dan kita.. pulang basah-basahan. 

“Sampe tua gak bakalan gw lupa nih kejadian begini” kata jimbo. Yes, bener. Ini cerita. Karena acara yang kita tunggu itu cuman bonus, justru di perjalanannya itu letak seru-nya (menurut saya sih) hehe. Dan kita semua Alhamdulillah pulang dengan selamat. Tanpa ada yang jadi brunonan. Haha.
.
 
 Ketemu randhy juga (paling kiri)
Besoknya liat timeline di twitter. Liat juga postingan temen di grup whatsapp. Intinya, “Acara ibadah kok digituin, coba elu solat, mau gak digangguin gitu?”. Gak sedikit yang bilang gitu. Dan lama-lama saya mulai terusik-asik dengan itu. Wah ini bahaya nih.

Dari awaaaaal banget saya emang udah bertanya-tanya, “Candi Borobudur itu sebenernya tempat ibadah apa tempat wisata sih? Kalo tempat ibadah kok tiap hari juga dibuka dan di-bisnis-in sebagai pariwisata?” Sayang belom ada yang bisa jawab pertanyaan saya. Dari sana saya beranggapan, karena toh pemerintah udah membuka tempat ini secara umum, artinya, mereka para buddhis (orang budha) juga secara gak langsung udah ngebolehin dan menerima para wisatawan yang hadir. Toh kalo mereka buddhis ngelarang para wisatawan dateng, pasti mereka ngelarang dong buat dibuka secara umum. Tapi ini enggak. Oke saya simpen. Ya, InsyaAllah logikanya bener.

Tapi ternyata, kenyataanya, orang-orang di luaran sana pada mencaci mereka yang dateng ke acara ibadah itu, dengan alasan.. mengganggu. Bahkan nih, bahkan, ada sebuah postingan di blog yang di share temen saya di grup, yang dengan frontal membandingkan antara agama minoritas (budha) dengan agama mayoritas (islam). Di sana disebutkan pada intinya, “ya terang aja, kan agama minoritas, coba kalo yang mayoritas, pasti gak bakalan digituin”. Waduh. Ini bahaya nih. Isi blog ini bahaya. Kalo yang gak sadar, kalo yang gak tenang, kalo yang cuman ngeliat dari satu sisi, ini jelas bahaya. Provokatif banget bahasanya! Dan saya rasa banyak yang emang udah terprovokasi. Provokasi masalah agama ini udah yang paling bahaya. Bakal perang, men. Perang agama. Yang emang udah terjadi di Myanmar, antar Islam (minoritas) dan Budha (mayoritas) di Negara itu. Dan yang saya takutin, itu blog bukan punyanya orangBudha ataupun orang Islam. Loh, kok gitu? Iya, kalo itu emang bener, berarti dia emang niat memprovokasi kita. Kasarnya, buat kita jadi berantem. Waduh, makanya hati-hati pak!

Padahal nih, balik lagi ke logika saya yang tadi, toh mereka (buddhis) emang memperbolehkan kan? Dan ternyata saya dapet jawabannya. Iya bener, mereka justru senang kok. Nih twit langsung dari official Borobudur.
.
 
 Twit dari @Borobudurpark
Tapi.. ini yang harus diperhatiin. Digaris bawah. Dikasih stabilo. Stabilo warna merah sekalian, biar jelas. Mereka ngebolehin bukan berarti kita (wisatawan) semena-mena. Gak laju ngehalangin jalur biksu yang emang mau muterin candi, ya kalo memang di larang masuk, atau apapun, ya jangan ngelanggar, ya kalo moto boleh, asal jangan pake flash! Saya juga kesel sama orang yang make flash. Bahkan saya sempet menegor keras mbak-mbak yang moto make flash. Gelep? Yaudalah, konsekuensi. Dan juga, kalo moto ya sekiranya jangan sampe ganggu. Misal ada biksu lagi bedoa nih, ya jangan ribut pas moto, satu dua jepretan cukup, jangan juga moto dari depannya, dan jangan juga moto dari jarak yang deket banget, itu udah ganggu! Kurang zoom? Yaudah itu konsekuensinya. Mau deket? Beli lensa sonoh! Dan juga jangan “wa-wu-wa-wu” kayak orang pasar gitu, atau ketawa yang berlebihan di deket mereka yang lagi beribadah, itu udah ganggu! Normal ajalah, ketawa boleh asal jangan sampe satu stadion harus denger ketawamu. Itu…

Nah buat yang Islam nih, emang boleh? Kalo saya nih, saya ya (mohon koreksi) Menurut saya boleh. Asal.. kita tetep ngejalanin kewajiban kita. Prinsip is prinsip, men. Jangan gara-gara ikutan acara ini, kita jadi gak solat.. atau solatnya telat, atau besok solat subuhnya jadi gak beres. Trus mereka berdoa gitu kita ngedengerin? Ya enggak lah. Kita juga gak ngerti kan mereka ngomong apa. Dan jangan juga, segala macem doa yang dia sebut, kita aminin, itu tandanya kita percaya sama mereka. Pas mereka doa, ya kita ngapain kek, ngobrol-ngobrol kecil, atau ngediskusiin lagu someone like you nya adele juga boleh, asal ya gak heboh pake berisik. Dan satu yang penting juga nih setelah kewajiban, jangan buat kita jadi malah sakit. Kalo bisa diminimalisir hal-hal yang bakal bikin kita sakit, kayak bawa makanan, bawa mantol atau payung, bawa jaket tebel, dan lain-lain lah. Gitu..

Intinya nih, intinya.. media itu emang bahaya banget. Percaya gak, bahkan perang dunia itu bisa terjadi cuman gara-gara media. Eyang Subur bisa terkenal gara-gara media. Bahkan Arya Wiguna cuman mencak-mencak gitu aja bisa terkenal. Trus nama PKS bisa jadi sebegitu jeleknya sekarang di mata masyarakat gara-gara media. Media, informasi, berita. Edan. Bahasa media sekarang udah gila. Udah jarang banget nemuin media yang bener-bener netral. Makanya hati-hati kalo baca gitu. Sebenernya gak salah sih kalo jadi terprovokasi, karena emang mereka yang buat mungkin tujuannya emang mau provokasi. Jadi kalo kita terprovokasi ya gak salah sebenernya (halah ribet).

Saran saya nih, kalo emang terbukti perayaan waisak terganggu karena wisatawan, yaudah mending tutup aja sekalian. Blas, gak ada yang boleh nonton. Tapi, misalnya tetep dibuka, karena saya tahu ini pasti pemasukan yang gedeee banget buat daerah, bahkan nasional, lebih di ketatin lagi penjagaanya. Area gak boleh, ya gak boleh. Arahin wisatawan ke tempat yang bener. Dan kalo perlu, dibatesin jumlah wisatawannya kalo emang tempat dirasa udah bakal gak cukup. Dan.. yang penting kesadaran para wisatawan untuk saling menghargai. Ini sulit sih, tapi ini bisa kok. Mungkin caranya kayak dibuatin poster untuk hal-hal yang dilarang (kayak moto pake flash) atau bisa juga dikasih sebagai tiket masuk, biar semua orang ngeliat. Dan buat para awak media, lebih diketatin lagi. Jangan semua orang yang bawa kamera laju boleh dibilang sebagai fotografer dan seenaknya ngambil gambar. Cocard media harus bener-bener dikasih ke media yang emang professional dan pasti udah tau kode etik jurnalistik. Begitu…

Inti dari segala inti : 1. Prinsip is prinsip. 2. Junjung tinggi “saling menghargai”. 3. Hati-hati dalam berkomentar, karena itu memperlihatkan kualitas diri anda. Anda mencaci? Berbicara kasar? Ya itu lah anda sebenarnya.



Nb: Saya emang dari pulang itu janji bakal ngepost ini, dan baru kesampean sekarang, gak sengaja juga. Dan satu lagi, akhirnya saya tadi kesampean buat ikut turnamen bola lapangan gede. Itu salah satu keinginan saya sebelom lulus, dan yes pertandingan pertama tadi menang. Yeahu (gak penting).





Jumat, 31 Mei 2013

we will see



Ada 3 kepalan tangan sekaligus yang lagi ngarah tepat ke muka.
Kelanjutannya?
Pilihannya ada 3, antara jatoh tersungkur, ditangkis, atau bakal ada yg nolongin.







saya cuman pengen buat mereka senang. itu aja. apapun, semoga yang terbaik. amin ya Rabb.


Rabu, 29 Mei 2013

bismi








Dengan menyebut nama Allah, yang maha pengasih lagi maha penyayang



Rabu, 22 Mei 2013

Stand in someone else's shoes





Ah, sayang lagi gak pengen nulis. Pokoknya ini video saya dapet dari facebook-nya temen. Keren banget. Ini yang.. udah dari-dulu-sangat-lama-sekali ada di fikiran saya. Banyak yang harus tau ini. Orang-orang di luar sana harus tau ini. Kalian harus tau ini. Dan kadang, saya berfikiran untuk bisa membaca seperti itu. Dan selalu mencoba untuk berfikir seperti itu terlebih dahulu.

just if I could stand in someone else's shoes
but I promise
always try as good as I could




Minggu, 19 Mei 2013

Such what?




The day is not over yet
But I know
Today was such a bad day
How was your day, then?


just try to be a better tomorrow
for everyday.


Kamis, 16 Mei 2013

Pos 3





Pos 3 keliatanya emang deket, tapi medannya bener-bener beda dengan yang biasa. 
Ini bener-bener aneh.

Rabu, 01 Mei 2013

Peringatan ini sih



"Microsoft Excel is not responding"
bla.. bla.. bla..


Antara menguji kesabaran dan.. peringatan.
Persis sekali, baru saja terjadi
30 menit tak terselamatkan.
Dia emang keren.



Kamis, 25 April 2013

You paused.


Here is one of many scenes from Yes Man film that I.. ah I like. 
And you know what? I can memorize it outside my brain lho, hyahaha :D




Are you serious?
You say yes to everything?
Even if you don't like it?

No, of course not.

Sometimes.

Oh, good. What a relief.
I thought you lied all the time, 
but it's just sometimes. 
That's really excellent.
So you didn't wanna
come to my show...
...you didn't wanna go jogging with me,
you didn't wanna travel with me?

Yes, I did. That was my idea.

When I asked you
if you wanted to move in together...
...that took a lot for me to do that,
and I meant it.
I didn't know what to expect,
but I guess I figured...
...like an adult, you were gonna
weigh the options.
You paused.
You wanted to say no but you couldn't.
Cause You had to say yes.

That's not entirely true.

How do I know if anything you did...
...was because you wanted to or because
you were following some damn program?

Allison.

Bye, Carl.


 NB: memorize it outside my brain >> hafal di luar kepala haha



"Saya menyukai bulan, entah itu sabit, purnama, tergantung di langit sana. Tapi saya tidak akan memasukkannya dalam ransel, kalaupun itu mudah dilakukan, tetap tidak akan saya lakukan. Egois sekali, Kawan, jika tetap kau lakukan."

 - Tere Lije






"Selain cahaya dari lampu lalu lintas, baru cahayanya yang bisa buat saya berhenti di sela-sela perjalanan saya. Cahaya rembulan saat ia purnama, saat langit masih belum menentukan ingin biru atau hitam tua"

uoh.





"3 hal yang tidak mungkin didunia :
1. orang menjadi miskin karena sedekah
2. orang menjadi bodoh karena mengajar
3. orang menjadi hina karena menyembunyikan amalnya"

- Status facebook Mas Joyo.

Demi...




Ikut meramaikan aja deh. Buat hiburan.
Dari sekian banyak video Arya Wiguna yang sekarang ini banyak beredar di internet, berikut ini  3 video terbaik versi samid (tentunya), selamat menikmati :D


Original. Gak ada rasa.


Juara 3

Juara 2

Juara 1


Kalau saya sih bukan Demi Tuhan, tapi...

DE-MI TO-GAAAA!
penjelasan gambar







 
Design by Muhammad Dimas Rahman Affandi | Bloggerized by campredodellaconcetta - samid namhar - @midsamid | Lampung-Jogjakarta-Indonesia